Banyuwangi at A Glance: Pesona Alam, Budaya, dan Tradisi di Ujung Timur Jawa Timur




BANYUWANGI – Banyuwangi, kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Timur, menyimpan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Jember dan Bondowoso di barat, Pulau Bali di timur, serta Samudera Indonesia di selatan, Banyuwangi terletak pada koordinat 7°45'15" LS dan 113°38.2" BT. Letak geografis ini menjadikan Banyuwangi sebagai daerah dengan bentang alam yang beragam, sekaligus pusat tradisi dan kesenian khas.

Keindahan alam Banyuwangi terbentang dari barat hingga timur. Gunung, hutan, hingga pantai membentuk panorama menakjubkan. Kawah Ijen, misalnya, terkenal dengan danau kawah berwarna toska, aktivitas para penambang belerang tradisional, serta perkebunan yang mengelilingi lereng gunung. Sementara itu, Taman Nasional Meru Betiri menjadi habitat langka bagi Harimau Jawa dan penyu. Kawasan ini bahkan menjadi bagian dari "Segitiga Berlian" pariwisata Banyuwangi yang menghubungkan berbagai destinasi unggulan.

Selain alamnya, Banyuwangi juga dikenal dengan kekayaan seni, budaya, dan tradisi. Tarian Gandrung menjadi ikon kabupaten ini sekaligus tarian penyambutan tamu kehormatan. Tidak hanya itu, kesenian lain seperti Seblang, Kuntulan, Damarwulan, Angklung, Ketoprak, Barong, Kendang Kempul, dan Jaranan masih lestari hingga kini. Tradisi khas Banyuwangi juga sangat beragam, mulai dari upacara larung sesaji laut, metik (syukuran sebelum panen padi dan kopi), Rebo Wekasan, Kebo-keboan, Ruwatan, Tumplek Punjen, Gredoan, hingga Endog-endogan. Semua kegiatan ini telah masuk dalam kalender tahunan Banyuwangi Festival yang menjadi magnet wisatawan.

Kerajinan tangan dan kuliner khas juga menjadi daya tarik tersendiri. Batik tulis asal Temenggungan dan Tempo, kerajinan bambu dari Rogojampi dan Kalipuro, hingga makanan khas seperti bagiak dan selai pisang dapat dengan mudah ditemui.

Masyarakat asli Banyuwangi, yang dikenal sebagai Suku Osing atau Banyuwanginese, memiliki dialek unik hasil perpaduan bahasa Jawa dan Bali. Namun, keanekaragaman etnis tetap hidup harmonis, termasuk masyarakat Jawa, Madura, Bali, hingga Banjar.

Dengan potensi besar di sektor alam, seni, budaya, dan tradisi, pariwisata Banyuwangi menjadi harta berharga yang terus dikembangkan. Pemerintah daerah bersama masyarakat berharap sektor ini dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus memperkenalkan Banyuwangi sebagai "The Real Tropical Country" kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.


Post a Comment

0 Comments